Yasmeena Ali Bintang Porno Afghanistan Diincar Dibunuh Ayahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Yasmeena Ali , bintang porno Afghanistan mengaku diincar akan dibunuh oleh ayah dan sepupunya. Ini karena Yasmeena memutuskan keluar dari agama Islam, meninggalkan orang tua dan memilih bekerja sebagai bintang porno .
Wanita berusia 28 tahun itu mengklaim bahwa dia percaya pada kekuatan dalam pekerjaannya sebagai bintang porno. Menurut penuturan Yasmeena, pekerjaannya ini tidak hanya memberinya kebebasan fisik dan terlebih lagi secara finansial.
"Saya terkejut ketika saya awalnya mulai tampil di profesi ini. Karena seberapa baik perempuan dibayar relatif terhadap lawan main laki-laki mereka," kata Yasmeena kepada The Washington Post dilansir dari The Recent Times, Rabu (31/3/2022).
"Wanita dengan pengetahuan dan pelatihan yang unggul di bidang lain sering tidak menerima penghasilan atau pengakuan yang sama dengan laki-laki yang setara dengan mereka," sambungnya.
Menurut laporan, Yasmeena telah muncul di lebih dari sembilan juta film di Pornub. Yasmeena yang kini tinggal di Eropa Timur itu mengungkapkan bahwa jalannya sulit, terutama bila datang dari keluarga Muslim konservatif.
"Mereka sebenarnya tidak ingin Afghanistan populer untuk porno. Mereka percaya bahwa mereka mengendalikan tubuh saya dan juga apa yang bisa saya lakukan dengannya. Dan saya tidak punya wewenang untuk menampilkannya," ungkap Yasmeena.
"Saya selalu memberontak. Apa pun dan segala sesuatu yang mencoba membatasi saya, sifat saya menyuruh saya untuk melawan," tambahnya.
Ketika keluarga Yasmeena berimigrasi ke Inggris pada awal 2000-an, dia masih kecil. Ayahnya, Mohammed Patman ditahan. Terlepas dari kenyataan lahir di Inggris pada 1993, dia tidak diberi kesempatan untuk hidup di lingkungan yang bebas.
Dia mengaku telah meninggalkan keluarganya saat masih kecil dan menikahi seorang fotografer Yahudi, David Cohen. Yasmeena kemudian keluar dari agama Islam dan memulai profesi sebagai bintang porno. Keputusan Yasmeena ini membuat Patman serta sepupunya, Darya Khan Safi dilaporkan menyewa seorang pembunuh bayaran.
Wanita berusia 28 tahun itu mengklaim bahwa dia percaya pada kekuatan dalam pekerjaannya sebagai bintang porno. Menurut penuturan Yasmeena, pekerjaannya ini tidak hanya memberinya kebebasan fisik dan terlebih lagi secara finansial.
"Saya terkejut ketika saya awalnya mulai tampil di profesi ini. Karena seberapa baik perempuan dibayar relatif terhadap lawan main laki-laki mereka," kata Yasmeena kepada The Washington Post dilansir dari The Recent Times, Rabu (31/3/2022).
"Wanita dengan pengetahuan dan pelatihan yang unggul di bidang lain sering tidak menerima penghasilan atau pengakuan yang sama dengan laki-laki yang setara dengan mereka," sambungnya.
Menurut laporan, Yasmeena telah muncul di lebih dari sembilan juta film di Pornub. Yasmeena yang kini tinggal di Eropa Timur itu mengungkapkan bahwa jalannya sulit, terutama bila datang dari keluarga Muslim konservatif.
"Mereka sebenarnya tidak ingin Afghanistan populer untuk porno. Mereka percaya bahwa mereka mengendalikan tubuh saya dan juga apa yang bisa saya lakukan dengannya. Dan saya tidak punya wewenang untuk menampilkannya," ungkap Yasmeena.
"Saya selalu memberontak. Apa pun dan segala sesuatu yang mencoba membatasi saya, sifat saya menyuruh saya untuk melawan," tambahnya.
Ketika keluarga Yasmeena berimigrasi ke Inggris pada awal 2000-an, dia masih kecil. Ayahnya, Mohammed Patman ditahan. Terlepas dari kenyataan lahir di Inggris pada 1993, dia tidak diberi kesempatan untuk hidup di lingkungan yang bebas.
Dia mengaku telah meninggalkan keluarganya saat masih kecil dan menikahi seorang fotografer Yahudi, David Cohen. Yasmeena kemudian keluar dari agama Islam dan memulai profesi sebagai bintang porno. Keputusan Yasmeena ini membuat Patman serta sepupunya, Darya Khan Safi dilaporkan menyewa seorang pembunuh bayaran.